Mau tahu salah satu tempat makan yang happening banget
di Kuala Lumpur? Yak, Merchant's Lane jawabannya. Siang hari ini, sengaja saya
menuju tempat di daerah Petaling Jaya.
Grab yang membawa saya berhenti di sebuah pintu sebelah toko
alat tulis di tengah daerah China Town. Saya sempat tertegun, tetapi terdapat
plang terlulis Merchant's Lane. Antara ragu dan penasaran saya membuka pintu
tua tersebut.
Seperti membuka kotak harta karun, saya kembali dikejutkan
dengan apa yang ada di balik pintu tersebut. Angin dingin AC, suasana hangat,
dan bau semerbak makanan langsung menyambut. Seakan melihat gudang bekas yang disulap
menjadi restoran fancy, warna-warni interior rustic tetapi masih terkesan
vintage. Terdapat tiga pilihan area, bagian depan yang luas dengan atap tinggi
indoor, bagian tengah outdoor untuk smooking area, dan bagian belakang indoor
yang dihiasi lukisan bunga dan kursi gantung.
Bagian depan |
Area outdoor |
Kursi gantung di area indoor bagian belakang |
Tampak area indoor di belakang dari area outddor |
Pelayan yang ramah menunjukan meja kita sekaligus membawakan
menu dan air putih. Setelah cukup lama memilih, kita menuju ke meja cashier
untuk memesan dan membayar. Menu fushion, peranakan yang digabungkan dengan gaya
barat, adalah yang ditawarkan di tempat ini. Kami memilih 3 menu signature,
Hongkie Beef Stew, Italian Chow Mein, dan The Taukay. Deretan cake yang
menggoda membuat saya menambah red velvet cake sembari menunggu makanan dibuat.
Ketika makanan diantar ke meja, semuanya sungguh menggugah
selera. Yuk, kita cicipi satu per satu!
Red Velvet
Manisnya pas dan rasanya cukup enak. Tetapi buat saya, Red Velvet di
Union, Jakarta, masih lebih unggul.
Hongkie Beef Stew, 22RM
Potongan daging sapi dimasak 12 jam dengan Cantonese Style sangat
empuk. Penyajiannya dilengkapi mash potato kemudian disiram saus kental dan
gravy. Saat dilihat kurang menggugah selera, tetapi saat dimakan, rasanya
juwara. Dari segi rasa seperti semur daging sapi, tetapi lebih pekat dan
berempah.
Italian Chow Mein, 21RM
Dari foto saja kalian pasti sudah tahu ini adalah spageti
yang dipadu dengan daging dan saus rendang. Rasanya enak dan rempahnya berasa.
Nikmat sekali.
The Taukay, 22RM
Burger dengan charcoal bun (karena itu rotinya berwarna
hitam) dengan isian keju, telur, dan daging sapi. Daging sapinya dibuat sendiri
sehingga masih "kasar' dan dicelupkan ke saus kacang sate. Tidak pernah
menyangka kalau perpaduannya bisa pas sekali.
Pipits Nest, 17RM
Kami memang tidak memesan, tapi kalau kalian ke sini, menu
ini bisa dicoba. Kenapa? Karena kalau diperhatikan, nyaris di setiap meja menu
ini dipesan. Potongan cakwe goreng, bawang bombay, dan potongan tender ayam
disiram dengan saus keju dan mayo yang cukup menggoda. Walaupun mereka
memasukannya ke appetizer, tetapi melihat ukurannya saat disajikan, sepertinya
cukup mengenyangkan.
Setelah puas menikmati makan siang, jangan lupa untuk kami
berfoto sembari menurunkan isi perut. Hampir semua tempat menjadi spot yang
menarik untuk difoto.
Secara overall, buat kalian yang mampir ke Kuala Lumpur,
kalian wajib ke Merchant's Lane. Selain tempatnya yang instagrammable,
makanannya cukup nikmat dan affordable. Harga mungkin sedikit mahal, tetapi
porsi cukup besar. Apalagi air putihnya gratis, jadi tidak perlu memesan minum.
Asik, kan?
Alamat: 1st Floor, 150,
Jalan Petaling, Kuala Lumpur, Malaysia
Waktu buka: 11.30AM-10PM
Tempat: CCCC
Harga: CCC