Tampilkan postingan dengan label foto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label foto. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Juli 2019


Singapura memang ngga ada matinya. Ketika orang (termasuk saya) berlomba-lomba mencari tempat yang instagramable, Singapura muncul dengan Haji Lane-nya.

Deretan cafe di Haji Lane

Haji Lane adalah jalan atau lebih tepat disebut dengan gang sepanjang 300 meter. Yang membuat menarik adalah bangunan dengan arsitektur peranakan yang dihiasi mural dan dicat berwarna-warni. Nuansanya menjadi artistik.

Cafe dengan Mural Warna-Warni

Saat pagi hari, Haji Lane akan paling enak untuk dikunjungi karena panas belum terik dan belum banyak oranng yang berlalu lalang. Sehingga kita bisa puas berfoto dengan latar yang 'bersih'. Yah memang, saat itu butik, toko, dan kafe masih tutup. Nama kafe dan tokonya terkadang menggelitik dan sangat kreatif.

Salah satu toko dengan nama unik



Saat sore hari juga tak kalah menarik, lampu di sepanjang jalan akan dinyalakan. Suasananya asik untuk yang ingin nongkrong cantik. Walaupun kurang oke untuk mengambil foto karena ramai dan sedikit gelap.

Cafe Asik untuk Nongkrong

Haji Lane lebih yahud disusuri dengan berjalan kaki. Dijamin baru jalan sebentar, kita sudah berhenti untuk mengambil foto atau window shopping di toko dan butik yang lucu-lucu.

Salah satu butik di Haji Lane



Pakailah baju yang nyaman dan menyerap keringat karena udara di Singapura sama seperti di Indonesia, cukup membuat kita berkeringat. Jangan lupa menggunakan sunglasses dan topi untuk menahan teriknya matahari. Sekalian untuk properti foto, bukan?


Bagaimana Menuju Haji Lane?
MRT, turun di Bugis, jalan sekitar 500 meter.

Google Maps
https://goo.gl/maps/3WGKGh4kyTYLAVjk8

Youtube Video




Minggu, 23 Juni 2019


Batu Caves merupakan salah satu destinasi wisata di Selangor, Malaysia, yang cukup populer. Gua kapur ini merupakan salah satu kuil Hindu untuk Dewa Murugan.

Untuk menuju tempat ini cukup mudah, bisa menggunakan MRT, bis, taksi, ataupun Grab. Lebih mudah menggunakan taksi atau Grab dan turun di pintu belakang dekat stasiun MRT. Hanya 12km dari KLCC dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Patung Anoman di pintu masuk belakang

Begitu masuk, kita akan disambut dengan patung Anoman yang cukup besar. Tak jauh berjalan terdapat bangunan dengan warna-warni yang cukup instragammable. Pintu masuk gua tak jauh dari situ.

Bangunan Berwarna Meriah nan Cantik

Bagi para pengunjung, disarankan untuk menggunakan pakaian yang menutupi lutut kalau ingin masuk ke kuil. Kalaupun kita tidak sedang menggunakan, di sisi kiri pintu masuk terdapat tempat peminjaman kain secara gratis. Setelah melewati pintu masuk, kita harus menaiki anak tangga berwarna-warni sejumlah 272 anak tangga untuk menuju kuil. Ngga percaya? Kalau ke sana, bisa dihitung.

Anak Tangga di Batu Caves

Di Batu Caves, kalau beruntung, terdapat banyak merpati yang berkeliaran. Saya pun sempat mengejar-ngejar mereka untuk berfoto ala selebgram. Jangan lupa juga, berfoto dengan patung Dewa Murugan.

Merpati di Batu Caves

Menuju pintu keluar Batu Caves, kita akan melewati Caves Villa, di sana terdapat kebun binatang mini. Salah satu yang dapat kita lihat adalah merak.

Pintu Masuk Cave Villa

Karena udara cukup panas, tak ada salahnya mencoba es krim durian di sekitar situ. Rasanya enak sekali.


Bagaimana Menuju ke Batu Caves?
- Taksi atau Grab dari KLCC hanya sekitar 30 menit
- KTM Komuter dari KL Sentral ke batu Caves
- Monorail dari KL Sentral ke Titiwangsa, lanjut naik bis ke Batu Caves

Senin, 22 Januari 2018

Pulau Bangka tidak hanya sekedar terkenal dengan pantainya yang cantik atau kulinernya yang enak, tetapi juga wisata unik lainnya. Saat ini, salah satu wisata unik yang menjadi buruan wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Pangkal Pinang adalah Rumah Jendela atau Rumah Inspirasi.


Berawal dari melihat instagram teman, saya melihat dia berfoto di rumah dengan ribuan jendela yang berwarna-warni. Kebetulan saat itu saya sedang berada di Pangkal Pinang, tanpa pikir panjang saya langsung menuju ke Jalan Kejaksaan.

Rumah ini tidak begitu susah dicari walaupun tidak berada di jalan utama. Dari kejauhan, sudah tampak rumah tiga lantai dengan warna-warni yang lucu. Ternyata hampir semua jendela yang ada di sini dapat dibuka.

Rumah Jendela merupakan milik pribadi yang sengaja dibangun untuk tujuan sosial dan edukasi. Perpustakaan di beberapa sudut rumah serta tempat pemutaran video merupakan fasilitas utamanya. Tetapi, kebanyakan orang datang ke sini untuk berfoto, termasuk saya.




Banyak benda seni yang bertebaran di sini, sehingga kita bisa juga menikmati dan mempelajarinya. Bahkan kita bisa duduk dan berperan sebagai menteri di salah satu ruangannya. Gabungan bata dan kayu membuat rumah ini sangat nyaman untuk bersantai dan berlama-lama di dalamnya.




Selain dapat berfoto di depan jendela yang berwarna-wari, kita juga dapat berpose di depan mural. Sayang saja, muralnya kurang begitu lucu.




Setelah puas berkeliling dan bernarsis ria, jangan lupa untuk mampir di kedai kopi di sisi kanan rumah. Kopinya enak dan murah meriah, hanya dengan lima belas ribu, kita dapat menikmati capucinno sembari duduk santai menikmati sore. Nikmat!!!




Alamat: Jalan Kejaksaan, Kecamatan Kacang Pedang, Pangkal Pinang, Bangka
Biaya masuk: 3.000

Jam buka: setiap hari, 08.00-18.00


Video juga bisa kalian tengok di channel youtube saya di bawah ini


Senin, 15 Januari 2018

Mural selalu menjadi objek buruan bagi para wisatawan di manapun juga. Di Kuala Lumpur, tepatnya di distrik Petaling Jaya, area komersil di gang-gang di SS2 berubah menjadi street art yang menarik. Padahal sebelumnya areal ini hanya terkenal dengan tempat all-you-can-eat durian.

Berawal dari kompetisi "SS2 Wall Art Competition" yang dilangsungkan di November 2014 dengan tema "Bestnya Malaysiaku". Ada total 9 mural yang tersebar di gang SS2/61, SS2/63, SS2/64, SS2/66, SS2/67. Mural ini menceritakan tentang Malaysia yang multi etnik, kultur, aspirasi, dan suara.

Menggunakan grab saya menuju Jalan SS2 dari Kuala Lumpur. Sekitar 30-45 menit saya sampai di areal terbuka dengan gang-gang yang tersebar. Dengan berjalan kaki, saya menyusuri dan mencari mural di gang demi gang. Semacam seperti main petak umpet. Setiap gang kita susuri dan mengintip tembok di antaranya. Cuaca yang panas, apalagi saya sampai di jam12 siang, sungguh merupakan perjuangan. Apalagi setelah menemukan, mural tersebut ditutupi oleh mobil yang terparkir. Tetapi perjuangan saya tidak sia-sia, dari target 5 mural, saya menemukan 8 mural, entah 1 menyelip entah di mana.

1. "Forgiveness"
Ini lah pemenang "Bestnya Malaysia". Setelah saya mencari artinya, mural ini menceritakan tentang bagaimana menjaga kedamaian di dunia yang chaos ini seperti menjaga menyalanya lentera di tengah kegelapan, di mana kita dapat mendapat kekuatan untuk memaafkan masa lalu dan melihat ke depan. Keren ya artinya?

2. "Singing in the Rain"
Mural ini merupakan runner up pertama. Bertujuan untuk mengingatkan warga Malaysia agar lebih santai dan menikmati hidup di tengah kesibukan dan stres.

3.  "Suara Anak Malaysia"
Melalui mural ini, creator berharap orang akan lebih mau untuk berbicara yang jujur mengenai Malaysia sehingga lebih terdengar.

4. "Lat Tali Tamplon"
Mau tahu permainan anak Malaysia? Ini dia, yah seperti hom pim pah.

5. "Stay Under The Root"
Malaysia memiliki lokal kultur, makanan dan gedung. Semua yang berbeda bersatu dengan damai dan harmonis di negara yang disebut mereka rumah.

6. "Bestnya Malaysiaku"

7. "Memories of Anak Malaysia"
Kenangan yang manis tentang masa kecil dan dibesarkan di negara yang penuh inspirasi.

8. "Fantasy Malaysia"

9. "Kedai Gunting Rambut Lyla"
Ini dia mural yang tidak saya temukan. Padahal gambarnya sangat lucu.

Di sini sekalian saya bagi tipsnya:
1. Pakailah sepatu dan baju yang nyaman karena udara yang panas dan areal yang lumayan luas.
2. Rajinlah mengintip ke antara atau belakang gang. 
3. Kalau sudah menemukan, jangan segan untuk berfoto dengan mural tersebut, walaupun pasti banyak orang yang akan melihat penasaran.
4. Jangan menyerah karena tidak menemukan mural. Sayang banget lho, sudah jauh-jauh datang.
5. Ajak teman sehingga bisa saling support dan tentu saja yang paling penting saling menjadi fotografer.


Baik, kalau begitu, selamat berburu mural! Siapa tahu kalian lebih beruntung dari saya dan menemukan semua mural yang ada.

Alamat: Jalan SS2, Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Jam buka: 24 jam.
Biaya masuk: gratis.


Mau lihat artikel versi video, bisa klik dibawah ini, lho.. Please subscribe my youtube channel.

Follow Us @adjeng_praja